PANTI JOMBLO sebelum HALAL "MasBro" (Hikmah Kesendirian tanpa Pacaran)

PANTI JOMBLO sebelum HALAL "MasBro" (Hikmah Kesendirian tanpa Pacaran)
PANTI JOMBLO sebelum HALAL "MasBro" (Hikmah Kesendirian tanpa Pacaran)

Sabtu, 11 Juni 2011

Jangan Nikah karena Iba atau Kadung Intim





Sebuah artikel yang bisa sebagai bahan renungan sobat remaja dr Julianto Simanjuntak Warga Kompasiana ( "Menulis Buku- Buku Konseling & Parenting " Ayah dari dua Putra: Jo & Je )

Mari sobat PANTI JOMBLO sebelum HALAL "MasBro" (Hikmah Kesendirian tanpa Pacaran) kita simak bersama,.........





Deskripsi Kasus

Klien saya kali ini datang dari Hongkong.
Sebutlah bernama Farah (samaran). Dia asli Jogja yang lama bertugas di sana sebagai TKW. Ia belum lama menikah dengan pria bernama Fendi (samaran juga) yang sudah dipacarinya sejak kuliah di Jawa Tengah. Mereka sempat tidur bersama saat pacaran. Farah sendiri pernah punya pacar sebelum Fendi dan pernah melakukan hubungan suami-istri. Namun karena nggak cocok, dia berkenalan dengan Fendi dan hubungan mereka berlanjut ke pernikahan.


Farah seorang yang taat beragama. Dia merasa tidak nyaman menyembunyikan pengalaman dengan mantan pacarnya. Dia menceritakannya pada Fendi. Saat pacaran Fendi merasa oke oke saja dengan pengakuan Farah. Namun setelah menikah, setiap kali mereka bertengkar, Fendi suka mengungkit masa lalu Farah dan mengatainya sebagai perempuan murahan yang suka tidur dengan laki-laki.

Sedihnya, Fendi punya kebiasaan buruk: memukul. Farah sering ditampar, ditendang, hingga kepalanya dibenturkan ke tembok. Saat datang konsultasi, wajah Farah masih biru dan benjol di beberapa sisi. Dia memutuskan bercerai dengan suaminya.




Dampak Hubungan Seks Pranikah
================================
Salah satu masalah paling menakutkan bagi perempuan saat melakukan hubungan seks dengan pacar adalah kehamilan. Namun dalam pengalaman memberikan konseling pada klien yang melakukan hubungan seks pranikah, ada dampak lainnya yang lebih serius.


Pertama, perasaan bersalah.
Jika Anda memiliki nurani dan moral yang baik akan ada perasaan bersalah setelah melakukannya. Apalagi jika yang melakukannya mempunyai hubungan yang baik dengan ayah dan ibu yang sungguh mencintai dirinya.

Guilty feeling ini akan menimbulkan gangguan perasaan tidak nyaman, terutama saat bertemu orangtua. Perasaan bersalah menyita konsentrasi dan energi emosi Anda. Sebaliknya, bisa juga Anda malah ketagihan untuk melakukannya berulang. Untuk itu Anda harus berbohong pada orangtua sebab harus izin ke tempat yang khusus seperti pusat rekreasi, hotel atau lainnya.


Kedua, perasaan takut ditinggal pacar.
Perasan muncul dari self esteem (harga diri) yang rendah. Perasaan tidak aman membuat Anda takut kehilangan pacar yang sudah tidur dengan Anda. Jika pacar Anda membaca gelagat ini dia akan memanfaatkan Anda. Dia akan terus meminta melakukannya berulang dan berulang. Jika Anda menolak, maka dia bisa mengancam akan meninggalkan Anda. Karena takut ditinggal, maka Anda menyerah pada kemauannya. Hubungan berbasis rasa takut sangat tidak sehat dan rentan dengan konflik yang mengakibatkan mudahnya hubungan itu putus tanpa alasan yang jelas.


Ketiga, Anda punya perasaan cemas dan kurang percaya pada pacar Anda.
Dalam beberapa kasus klien kami, mereka berpikir jangan-jangan pacar saya juga pernah tidur dengan pacar sebelumnya. Perasaan trust yang rendah mempengaruhi respek atau rasa hormat pada pasangan. Mudah curiga dan cemburu akan membumbui hubungan itu.


Keempat, terinfeksi penyakit menular seksual.
Jika Anda melakukan hubungan seks dengan pacar yang juga pernah melakukan ha; yang sama dengan orang lain dan ia terinfeksi, maka ada risiko terkena penyakit menular seksual. Hamil tidak membuat Anda mati, tapi jika terinfeksi penyakit seperti HIV/AIDS sangat menakutkan dan membuat masa depan Anda habis.


Kelima, pria khususnya yang masih remaja atau muda belia, biasanya melakukan hubungan seks dengan takut dan tergesa-gesa.
Kalau itu dilakukan dengan tergesa karena takut, (takut ketahuan dan sebagainya), maka sesungguhnya hubungan seks itu kehilangan makna dan kenikmatannya. Pacar Anda bisa memandang rendah karena merasa hanya bisa memberikan kepuasan begitu-begitu saja.


Keenam, perasaan takut jika ternyata nantinya Anda ganti pacar.
Pergumulannya, apakah Anda harus terbuka dengan pacar baru. Jika terbuka bisa berisiko Anda ditinggal. Jika tertutup, hati Anda menuduh Anda curang. Tidak jujur.
“Bagaimana pula jika suami saya akhirnya tahu setelah kami menikah, wah bisa berabe nantinya!”

Itulah pergumulan yang umum dirasakan perempuan yang kadung sudah melakukan hubungan seks sebelum menikah. Pada pria kekuatiran atau risiko di atas tidak seperti perempuan, kecuali pada perasaan bersalah (guilty feeling) dan penyakit menular seksual (itupun kalau sadar).


------------------
Beberapa Saran
------------------
1. Janganlah Anda menikah karena Anda sudah pernah melakukan hubungan seks, bahkan jika hamil sekali pun.
Jika Anda tahu pasangan Anda seorang yang tidak matang, tidak bertanggung jawab dan suka melakukan kekerasan, jangan pernah memaksakan diri menikah dengan dia.


2. Jangan terkecoh dengan “kejujuran” yang hanya menarik simpati.
Waspadai jika ternyata Anda tahu pasangan Anda itu orang yang berulang melakukan hubungan seks dengan Anda atau mantan pacarnya, bahkan dengan pekerja seks komersial (PSK).
Jangan terkecoh dengan penampilan, atau “kejujuran” masa lalunya.
Sebab kejujuran itu bukan segalanya, Anda harus mempertimbangkan masa depan pernikahan Anda. Jika ia ternyata impulsif, tidak mampu menguasai dorongan-dorongan seksualnya, kalau tidak dilayani marah-marah dan melakukan ancaman dan kekerasan, waspadalah!


3. Jangan pernah menikahi pasangan hanya karena kasihan.
Misalnya dia mengancam, jika Anda memutuskannya dia akan bunuh diri. Dia mengancam tidak akan pernah menikah selamanya, dsb dsb.
Kasihan adalah motif nikah yang sangat lemah.

4. Keterbukaan melakukan hubungan seks dengan mantan pacar Anda harus dipertimbangkan dengan bijak.
Apakah harus menceritakannya, kapan sebaiknya, apa dampaknya, dsb. Sebaiknya temui seorang konselor untuk memahami kondisi pasangan, kesiapan pasangan, dan sistem kesehatan pernikahan Anda.


5. Jika akhirnya pasangan Anda cerita bahwa dia pernah melakukan hubungan dengan mantan pacarnya, maka Anda tidak boleh menceraikannya hanya karena alasan itu. Sebab sesungguhnya Andapun tidak lebih suci dari pasangan Anda. Memaafkan adalah jalan terbaik dan mulia demi kelangsungan dan kelanggengan pernikahan dan demi masa depan anak cucu Anda.




-----------
Penutup
-----------

Dampak hubungan seks sebelum nikah menimbulkan banyak risiko yang tak mudah.
Karena itu, hai rekan muda, hindarilah melakukan hubungan seks sebelum nikah, sebab risiko-risiko di atas bisa menghantui Anda, mengganggu dan bisa bisa merusak hingga pada pernikahan Anda kelak.

Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Jika sudah terjadi, ingatlah anugerahNYA melampaui kesalahan Anda.
Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kembalilah ke jalanNya.


***Julianto Simanjuntak di http-muda.kompasiana.com





Nach bagaimana pendapat sobat JOSH (JOmblo Sampai Halal) akan materi diatas?
Makin bingung atau makin mantap kedepan???

Ulasan beberapa materi mulai agama dan sudut pandang remaja tentang pacaran dan hal2 yang menuju pernikahan sudah sering kita bahas. dan kali ini dr sosok penulis yang sering mendapatkan konsultasi dari beberapa sobat yang memiliki beberapa masalah.

Jadikan hal tersebut sebagai pembelajaran dan antisipasi kita dalan pergaulan yang serba Globalisasi dan gombalisasi, dengan semakin majunya teknologi, semakin banyak pula penyalahgunaannya!


It's Not a Shame to be a JOMBLO
be Proud ,.. be a JOSH !!!



Salam hangat MasBro Kpala PantiJomblo II
staff KJRI (Kementrian JOmbloSampaiHalal Republik Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar